Sejumlah musisi ternama dunia dipastikan akan menggelar konsernya di Jakarta. Setelah Cigarettes After Sex, Westlife, BLACKPINK, Arctic Monkeys, dan TREASURE, kini giliran Coldplay sebagai musisi internasional yang akan tampil di depan para pecinta musik di Indonesia. Diketahui, para musisi tersebut memiliki jumlah penggemar dari Indonesia yang sangat banyak sehingga tidak aneh bila banyak orang yang khawatir kalah ‘war tiket’.
Antusiasme penggemar yang tinggi ini ternyata bisa dimanfaatkan menjadi ladang cuan bagi sebagian https://prodwslot88.com/ masyarakat yang membuka jasa titip (jastip) pembelian tiket konser.
Biasanya, para calon penonton akan memesan slot kepada para penyedia jastip jauh sebelum ‘war tiket’ dimulai. Menariknya, jastip ‘war tiket’ sangat diminati walaupun penggemar harus merogoh kocek lebih dalam demi bisa menyaksikan penampilan idolanya.
Silvie adalah salah satu penyedia jastip ‘war tiket’ yang telah memulai bisnisnya sejak 2022 lalu. Meskipun baru terjun ke dunia jastip tiket konser, Silvie mengaku bahwa bisnisnya ini sangat diminati para pecinta konser berkelas internasional.
Silvie mengungkapkan, ia berhasil mengumpulkan keuntungan kotor Rp2 juta hingga Rp9 juta setiap kali membuka jastip ‘war tiket’, padahal biasanya ia hanya membuka slot jastip ‘war tiket’ dengan jumlah yang sangat terbatas.
“Sebenarnya tentatif, tetapi untuk konser high demand, pendapatan kotor bisa Rp2 juta sampai Rp9 juta. Itu belum dibagi dengan biaya operasional jastip ‘war tiket’,” ungkap Silvie kepada CNBC Indonesia, Kamis (11/5/2023).
“Waktu BLACKPINK, aku buka [biaya jastip ‘war tiket’] dari Rp150 ribu sampai Rp300 ribu karena masih baru. Jadi buat menarik perhatian, aku branding di akun pribadi dan pasang fee segitu. Yah, niatnya memang mau membantu orang-orang,” jelas pemilik bisnis @hi_jastipindong di Instagram ini.
Apa yang menentukan harga jastip tiket konser?
Berhasil meraup keuntungan hingga Rp9 juta dari biaya jastip ‘war tiket’ bukanlah hal yang mudah. Silvie mengatakan, ada tiga faktor yang menentukan harga biaya jastip ‘war tiket’, yakni harga tiket, tinggi rendahnya minat masyarakat terhadap suatu konser, dan tingkat kesulitan ‘war tiket’.
Tingkat kesulitan ‘war tiket’ adalah salah satu faktor yang paling menantang bagi seluruh pecinta konser. Maka dari itu, Silvie pun menyiapkan setidaknya 16 orang untuk bergabung di dalam tim jastip ‘war tiket’-nya untuk ‘memenangkan war tiket’.
“Ada banyak persiapannya. Dari dua hari sebelum ‘war tiket’, aku dan tim melakukan pembagian, seperti pembagian setiap orang check out berapa tiket, pembagian orang sesuai kategori tiket, dan siapa saja yang bisa ‘war tiket’ untuk hari itu,” jelas Silvie.
“Setelah aku beri data pengguna jastip, wajib banget video call dengan tim H-2 sebelum ‘war tiket’. Aku harus memastikan bahwa apa yang aku sampaikan ke tim benar-benar dipahami,” lanjutnya.
Selain itu, Silvie juga akan mencari lokasi dengan jaringan internet tercepat. Biasanya, ia melakukan ‘war tiket’ di rumah atau warung internet (warnet).
“Kalau sudah pembagian tiket, kita cari wifi yang paling kencang. Kalau bukan di rumah, biasanya aku sewa warnet yang MBps (Megabit per detik)-ya di atas 200 MBps lebih,” kata Silvie.
Silvie mengatakan, ia dan timnya selalu memanfaatkan seluruh hari pelaksanaan penjualan tiket yang diselenggarakan oleh promotor. Per harinya, ia menargetkan seluruh anggota tim berhasil memperoleh jumlah tiket sesuai dengan slot yang sudah dipesan oleh pelanggan.
“Aku selalu menanamkan prinsip lebih baik kualitas dibanding kuantitas. Makanya, ketika aku buka jastip untuk tiket konser, termasuk Coldplay, aku enggak pernah buka banyak, misalnya hanya 20 slot atau 20 tiket saja,” papar Silvie.
Khusus konser populer, seperti Coldplay ‘Music of the Spheres World Tour’ Jakarta, Silvie menyediakan jastip dari ‘war tiket’ hingga tiket elektronik menjadi tiket fisik. Dengan demikian, para pelanggannya pun hanya cukup datang ke lokasi konser tanpa perlu menukar tiket lagi.