Perang Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut, seolah konflik dari kedua negara tersebut belum usai juga.
Rusia dikabarkan mulai menggunakan tank tempur T-14 Armata untuk menyerang Ukraina, “tetapi mereka belum berpartisipasi dalam operasi penyerangan langsung,” berdasarkan laporan dari RIA.
Tank-tank tersebut telah dilengkapi dengan perlindungan ekstra di sisi-sisinya dan menyiapkan kru yang telah menjalani “koordinasi tempur” di tempat pelatihan di Ukraina, seperti dilaporkan RIA pada hari ini, Selasa (25/04/2023), dari sumber yang tidak disebutkan namanya.
Tank T-14 memiliki menara tak berawak, dan krunya mengontrol persenjataan dari jarak jauh dari “kapsul lapis baja terisolasi yang terletak di bagian depan badan tank”.
Tank-tank tersebut memiliki kecepatan maksimum di jalan raya 80 kilometer per jam (50 mph).
T-14 pertama kali diluncurkan pada tahun 2015. Kremlin memerintahkan produksi 2.300 tank pada tahun 2020, tetapi kemudian diperpanjang hingga tahun 2025, menurut laporan media Rusia. Negara-negara NATO mengirim lusinan tank tempur canggih ke Ukraina, sebuah langkah yang digambarkan Rusia sebagai eskalasi konflik yang berbahaya.
Berdasarkan informasi terbaru, militer Ukraina mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia terus melakukan penyerangan di daerah Bakhmut, Avdiivka dan Maryinka di front timur, dengan “pertempuran sengit” untuk kota Bakhmut.
Pasukan Rusia menembaki sebuah museum di pusat kota Kupiansk, Ukraina timur, menewaskan satu orang, melukai 10 lainnya dan mengubur yang lainnya di bawah puing-puing, ucap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.